Ilustrasi kanker payudara. |
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang tak kalah berbahaya dan mematikan. Banyak wanita yang ketakutan dan merasa cemas jika dirinya sampai terjangkit penyakit ini.
Kanker payudara menyerang secara tiba-tiba tanpa ada gejala sebelumnya. Untuk itu, mencegah merupakan langkah terbaik untuk menghindari penyakit yang dapat merenggut keindahan dari seorang wanita ini.
Salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah dengan memerhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh Anda, seperti makanan dan minuman. Terutama asupan gula yang terdapat dalam minuman Anda.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Kanada, yang dipublikasikan dalam Journal BMC Public Health menyatakan bahwa hanya mengonsumsi 3 kali minuman manis dalam seminggu, dapat meningkatkan kepadatan jaringan payudara dan meningkatkan risiko kanker payudara.
Penelitian ini melibatkan 776 wanita sebelum menopause, dan 779 wanita yang sudah menopause. Para ilmuwan telah mengukur kepadatan masing-masing payudara wanita, dan mereka juga mengisi kuesioner yang mencakup pertanyaan tentang frekuensi konsumsi makanan manis (cokelat, kue, es krim), minuman manis, dan berapa sendok asupan gula harian mereka.
"Kami menemukan bahwa ada korelasi antara konsumsi gula dan kepadatan jaringan payudara," kata pemimpin peneliti, Profesor Caroline Diorio. Ia menambahkan, "Wanita yang sudah menopause memiliki peningkatan kepadatan payudara jika mereka mengonsumsi lemak berlebih, sementara wanita yang belum menopause memiliki peningkatan kepadatan payudara jika mereka mengonsumsi gula berlebih."
Para peneliti mencatat bahwa kebanyakan wanita tidak mengonsumsi gula berlebih. Namun, mereka rata-rata mengonsumsi minuman manis 3 kali per minggu. Para ilmuwan memperingatkan, sangat penting untuk mengontrol jumlah gula yang kita konsumsi, dan gula dapat hadir dalam makanan yang tidak memiiki rasa manis sekalipun.
Meningkatnya kepadatan jaringan payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara, dan kanker akan lebih sulit untuk didiagnosa. Para peneliti mengatakan, melakukan penelitian lebih lanjut sangat diperlukan, untuk menunjukkan betapa pentingnya mengonsumsi gula dalam jumlah kecil.
Sumber: Healthy Life Tricks